Wednesday, March 10, 2010

Kasus Century, Belajar dari Bankir Amerika dong !

Di tengah panasnya perdebatan baik yang relevan maupun tidak (ulah Ruhut panggil "Daeng" ke JK dan insiden "Bangsat" dengan Gayus Lumbuun-red) yang terjadi di ruang Pansus Hak Angket Bank Century di DPR, para bankir di Amerika justru mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan.

Hampir serupa kondisi dan suasananya dengan di Senayan, di depan Komisi Penyidikan Krisis Keuangan oleh anggota Kongres di Capitol Hill, Washington DC, para bankir besar ini mengakui bahwa merekalah pemicu krisis keuangan Amerika yang kemudian menjelma menjadi krisis global.

"Kami melakukan kesalahan itu karena kami merasa mampu bertahan dari krisis, dan yakin muncul sebagai lembaga yang lebih kuat. Kami melakukan kesalahan seperti orang lain," kata Komisaris Utama yang juga CEO JP Morgan, Chase Jamie Dimon, yang saya kutip dari Koran Sindo pagi ini (15/01).

Ditambahkan lagi oleh CEO dan Presiden Bank of America (BoA) Brian Moynihan, "Tidak pernah sejelas ini ada kesalahan yang dibuat perusahaan keuangan yang berdampak pada sektor riil AS, dan kita harus belajar dari kesalahan ini," ungakpnya dengan bijak.

Yaa, bijak..bijaksana, berjiwa besar.

Itulah yang saya rasakan seketika saat itu juga setelah membaca salah satu judul kolom pemberitaan di Koran ini ("Bankir AS Mengakui Berbuat Salah dan Memicu Krisis Keuangan-red). Para bankir yang sebelumnya melakukan moral hazard itu membuat rasa kantuk di pagi hari menjadi hilang, terhapus dengan rasa salut atas jiwa besar mereka yang tidak sungkan untuk menyatakan bersalah dan bertanggung jawab atas keterpurukan bangsanya.

Hmmm....wajar mungkin, mengingat sikap serupa merupakan "endangered attitude" di negeri kita ini. Jangankan mengakui kesalahan, di depan pemeriksaan oleh pansus yang sudah disumpah pun para pejabat atau mantan dan bankir BI yang hadir masih saja memberikan pengakuan yang berbelit-belit, berkelit, bahkan saling melempar tanggung jawab atas penyelidikan di balik pengucuran dana talangan atau bail out sebesar Rp 6,7 Triliun ke Bank Century, hingga asal usul dan sebab musabab terbentuknya bank pimpinan terpidana Robert Tantular, yang ternyata sudah bermasalah sejak awal.

Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Gubernur BI yang juga Wapres Budiono, tetap berpegang teguh dengan alasannya di balik bail out, yaitu atas dasar pertimbangan psikologis pasar agar tidak terjadi rush jika ditutup sehingga berpotensi sistemik terhadap perbankan Indonesia, yang juga sedang dalam situasi terimbas krisis keuangan global pada saat itu.

Padahal satu hal kecil yang terlupakan, mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah pernah menyatakan soal pertemuan dwi bulanan antara BI dan bank - bank yang berpotensi sistemik seperti Mandiri, BRI, BCA, dan lain - lain. Sementara Century ? Ga' masuk tuh dalam daftar bank - bank itu. Artinya, pertimbangan itu masih pro pasar.

Berbeda dengan mantan Wapres Jusuf Kalla yang berseberangan dengan para mantan pembantunya itu, saat Ia ad-interim sebagai Presiden (SBY sedang di Amerika saat bail out keluar-red). JK terlihat lebih pro rakyat dengan mengedepankan ditutupnya Bank Century dan menolak kebijakan blanked guarantee, karena dianggap hanya menguntungkan pasar dan pengusaha. Sementara rakyat harus menanggung beban ganda sebagai akumulasi dana BLBI yang kacau balau itu.

Sampai detik ini masih belum jelas juga ke mana kasus Century akan dibawa dan berakhir. Apakah diselesaikan secara hukum atau politik, mengingat isu - isu yang berkembang seputar kasus ini kerap menyebut nama - nama para aktor pemerintahan.

JK, Sri Mulyani dan Budiono memang saling berseberangan dalam kasus ini. JK mengaku dilangkahi karena keputusan bail out dilaporkan kepadanya terlambat setelah triliunan rupiah mengucur oleh Menkeu dan Gubernur BI. Belum lagi laporan awal Menkeu yang katanya hanya melalui pesan singkat alias SMS senilai 300-an perak, untuk uang triliunan kali lipat. Itupun menurut JK tidak diterimanya. Untuk itu sebaiknya pansus tetap harus mengusut sejauh mana kebenaran pengakuan JK. Begitu juga Menkeu yang merasa tertipu oleh besaran nilai yang mulanya hanya 632 Miliar oleh Budiono.

Tapi ingat, mereka lah para pemangku kebijakan saat itu yang wajib harus mampu mempertanggung jawabkan segala keputusannya, yang tentu seharusnya pro rakyat (kecil) ketimbang pro terhadap deposan besar.

Alasan - alasan seperti analisis yang berbasis psikologis memang layak dipertimbangkan dalam sebuah pengambilan keputusan sektor keuangan. Tetapi hal - hal seperti imunitas hukum bagi sang decision maker justru menjadi sesuatu yang ganjjil. Wong majikannya (Presiden) aja tidak dapat imunitas, lha ko' pembantunya (Menkeu dan Gubernur BI) bisa seenaknya dapat.

Pro kontra soal uang LPS merupakan uang rakyat atau bukan, juga tidak layak lagi diperdebatkan karena jelas, dari mana lagi uang premi yang digunakan bank kalau bukan dari nasabah alias rakyat, walaupun bukan dari APBN.

Bankir Amerika telah memberikan contoh yang sangat baik dengan sikap jiwa besar mereka yang mau mengaku bersalah dan bertanggung jawab, karena krisis yang ditimbulkan bukan hanya "untuk" bangsanya sendiri -- yang berujung pada menganggurnya jutaan American citizens dan ditutupnya 52 bank di sana, termasuk sang raksasa investasi Lehman Brothers -- tetapi juga dunia, termasuk Indonesia yang rupiah-nya sempat terkoreksi 20 persen.

Jiwa besar inilah yang seharusnya diambil sebagai contoh dan ditiru oleh para aktor Century. Terlepas, biarlah proses hukum maupun politiknya berjalan secara adil dan proporsional, yang tentunya disertai political will dari para wakil rakyat yang tengah melakukan investigasi di Pansus Hak Angket Bank Century.

Saturday, February 28, 2009

Man vs Wild

Sudah satu bulan belakangan ini hampir semua media massa lokal dan nasional, baik cetak maupun elektronik, walaupun bukan berupa headline, serempak memberitakan adanya serangan harimau di berbagai daerah di Sumatera. Kalau tidak salah, selain sudah membunuh tujuh orang di Jambi dan Riau, sang raja hutan pun menjadi sasaran empuk rakyat kita yang hobi balas dendam itu. Empat harimau tewas “diterkam” manusia. Malah terakhir, 16 ekor gajah juga ikut mengamuk di kawasan pedalaman Aceh Timur, akibat penebangan liar (Kompas.com).

Kalau kata tag line sebuah produk rokok, “Tanya Kenapa ?”

Terus kalau boleh saya jawab dengan tanda tanya lagi, “Kenapa ga’ tanya Menhut ?”

Ok, begini kata Menhut a.k.a. Menteri Kehutanan YTH Bapak MS Kaban, seperti dikutip Okezone.com berikut ini.

"Polisi harus segera mengusut tuntas, dan secepatnya menangkap pelaku pembunuh harimau. Pembunuhan harimau itu telah melanggar undang-undang dan ketentuan yang berlaku," tegas Kaban.

“Makanan dan tempat harimau bertahan hidup semakin menyempit. Inilah yang menyebabkan harimau turun gunung dan mencari makanan di luar hutan.” Tambahnya.

Uuupss... Mungkin beliau yang satu ini lupa, kalau turun gunungnya sang raja beserta keluarganya itu adalah salah satu bentuk kegagalan pemerintah dalam membendung harimau – harimau besi, yang begitu mudah memangkas hutan lindung menjadi gundul. Harimau besi itu maksudnya alat – alat berat seperti gergaji mesin dan traktor yang dikendarai manusia berkepala harimau.

Masalahnya sekarang, kenapa Menhut begitu gencar meminta polisi untuk sesegera mungkin mengusut pembantaian sang fanthera tigris sumaterae. Sementara di Aceh sana sekawanan gajah yang mengamuk, dan sudah jelas – jelas ada penemuan dari Tim Pansus DPRD setempat, belum juga ada tindak lanjutnya.

Tidak salah dan sangat tepat memang kalau pemerintah mengambil tindakan tegas bagi para pemburu harimau, yang sebenarnya di sini tidak ada yang bisa disalahkan. Pertama yang satu binatang , yang satu manusia. Kedua, judulnya urusan perut bos. Kalau perut sudah keroncongan – metal, hard core, atau grind core pun terpaksa dilakukan. Walaupun memang seharusnya manusia bisa menahan diri dengan sadar akan endangered species yang populasinya tinggal 400 ekor, dengan angka kematian alami (tanpa dibunuh) sebesar 30 ekor per tahun ini (WWF Indonesia).

Tapi tetap alangkah lebih baiknya kalau penegakan hukum dimulai dari siapa yang mengganggu lebih dulu. Siapa lagi yang merampas habitat, dan memotong rantai makanan para penghuni hutan kalau bukan manusia.

Harimau, gajah dan para pewaris tahta kerajaan hutan juga ibarat preman, yang kalau lahannya diserobot orang lain langsung darah tinggi alias naik pitam alias ngamuk. Terima kasih.







Tuesday, January 13, 2009

DUUAARRRR.....!!!! BOM ATOM MELEDAK DI ISRAEL

Seperti sebelum - sebelumnya, menurut catatan saya (ce’ilee) awal tahun selalu diwarnai dengan tragedi, baik transportasi, politik atau kemanusiaan seperti yang sedang terjadi sekarang di Gaza. Hingga pekan ke tiga ini sudah hampir 1000 rakyat Palestina yang tewas akibat gempuran Israel. Masalahnya klasik, rebutan lahan seperti preman – preman di Blok M dan Tanah Abang.

Banyak orang pasti setuju dengan “ide impian” saya mengebom Israel yang sembarangan itu. Walaupun terdengar nonsense, tapi biarlah, namanya juga ide. Tuhan pun pasti menciptakan dunia ini atas dasar ide kan ?!

Seorang kawan di jejaring sosial terlaris ini sempat mengomentari status profile yang saya tulis persis dengan bunyi judul di atas. Katanya hanya Amerika dan negara di Uni Eropa saja yang punya bom atom. Artinya, tak mungkin lah mereka si pemilik atom – atom itu menjatuhkan senjata andalannya di Yerusalem, Tel Aviv atau Tell me what you want lah terserah.

Kalau dipikir – pikir memang betul sih, siapa coba negara yang mau ngebom Israel ? Kecuali mereka bangsa yang siap tempur dengan para negara adidaya. Coba kita lihat ke belakang sejarah tentang si atom mantan pemusnah Hiroshima – Nagasaki itu.

Bom atom atau kalau kata wikipedia disebut dengan senjata nuklir, adalah senjata yang mendapat tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai daya pemusnah yang dahsyat. Tercatat dalam sejarah baru dua kali digunakan, yaitu oleh Amerika Serikat sebagai oleh – oleh untuk Jepang di Perang Dunia II. Kekuatan pada saat itu sebesar 20 kilo ton TNT, sementara sekarang daya ledaknya jauh lebih besar, sekitar 70 mega ton TNT.

Wuuahh, coba bayangkan, kalau efek ledakan dengan kekuatan 50 mega ton saja mampu menciptakan kebakaran tingkat 3 dalam radius 100 km dari pusat ledak, dan cerukan di dasar laut berdiameter kiloan meter. Belum lagi efek jangka panjang yang ditimbulkan seperti kanker dan bayi lahir dengan cacat tubuh bawaan, karena orang tuanya yang terkena radiasi radioaktif dari ledakan.

Sejumlah negara juga sudah mengkonfirmasi sebagai pemilik, diantaranya tentu saja AS, Rusia, Inggris, Perancis, Cina, India dan Pakistan. Sementara negara – negara di Timur Tengah, jangankan bom atom, Iran yang baru berencana membangun PLTN saja sudah dihalang – halangi AS.

Lantas di mana Israel ? Apakah doski punya bom atom ?

Ternyata terbukti memang bandel nih negara. Sampai sekarang belum ada catatan dalam daftar negara dengan senjata maha dahsyat yang bernama Israel. Tapi sayangnya tidak banyak yang percaya kalau negara zionis itu tidak punya bom atom. Wong senjata phosphor putih yang dikategorikan senjata kimia saja jelas terlihat di atas Gaza, dan sudah menyebabkan beberapa orang mengalami luka bakar. Artinya Israel itu tidak jujur dan tukang ngibul kan ?!

Sampai sekarang belum ada negara yang menyatakan sikap untuk membantu Palestina melalui segi pertahanan, dan sepertinya mustahil berani melawan Israel yang berkerudung AS itu. PBB pun juga segan mengirimkan pasukan perdamaiannya, karena lagi – lagi juga berkerudung AS. Apalagi menjatuhkan bom atom ke sana.

Yang bisa membom atom Israel itu cuma saya. Saya dengan ide impian yang kalau kata Joseph Stalin itu, “Ideas are far more powerful than guns”.

So, go get our ideas to defeat enemies. Then you can explode them.










Wednesday, April 16, 2008

The Late Ayesha Milinka Wiwoho

Dear My Lovely Minka,....

Sabtu, 12 April 2008... Satu masa yang ga bakal pernah Ayah lupain.. just a week before born, I loss my first daughter.. Iya, kamu sayang.. Ayah Bunda kasih nama kamu, Ayesha Milinka Wiwoho...artinya Perempuan yang Anggun...panggilan sayang kita Minka, singkatan dari Milinka..artinya Kuat dan Tegas...

Inna Lillahi Wa Inna Illaihi Rojiun.....

Kamu pergi cepat sekali Nak.. you shown, you came, but you never open your eyes for me and your Mom...

Tapi kamu tetap cantik..lebih cantik dari semua ciptaan Tuhan yang pernah Ayah lihat...

Walaupun kamu udah pergi waktu masih di perut buncitnya Bunda..tapi dia tetep milih ngelahirin kamu dengan cara normal, ga milih Caesar, yang kadang jadi pilihan Ibu-ibu lain yang ga mau ngerasain sakitnya melahirkan...

Jadi betapa mulia dan cintanya Bunda sama kamu dengan pengorbanannya...

Sepintas rasa penyesalan kita berdua yang ga bisa kasih kamu kesempatan hidup di dunia..tapi Ayah sadar, lebih baik kamu hidup kekal di Surga, daripada harus merasakan dunia fana yang kotor ini...

Only GOD knows why... but we believe, ALLAH punya rencana besar yang lebih indah buat kita..entah indah di bumi, atau indah di akhirat..Insya Allah indah di keduanya, Amin Allahuma Amin...

Ayah juga bersyukur sama ALLAH..walaupun ga bisa ngerawat kamu..tapi Ayah dikasih kesempatan ciumin kamu begitu lahir..adzanin kamu waktu abis dibersihin sama suster..kafanin kamu..taruh kamu di tanah yang gembur..Ayah malah iri liat kamu, kayanya damai banget waktu Ayah adzanin pas di makam... Subhanallah... Allah Maha Besar...

Kata orang - orang, muka kamu mirip banget sama Ayah..Bunda suka banget sama dagu dan bibir kamu yang katanya kaya Ayah..rambut kamu juga, tebel ikal kaya Ayah..tapi idung kamu mancungnya kaya Bunda...

Nanti kita ketemu lagi di Surga ya sayang... jemput Ayah sama Bunda di pintu Surganya ALLAH ya...

Kamu yang baik di sana, jangan nakal sama temen-temennya..yang nurut sama ALLAH, sama bidadari, sama malaikat...

Terus jangan lupa nanti cium kakinya Bunda juga ya, yang udah berjuang ngerawat kamu sembilan bulan di kandungan dan ngelahirin kamu dalam keadaan udah ga ada... one in a million loh Bunda-mu...

Ayah Bunda cinta kamu... Akung Yangti Depok dan Taman Asri juga..Pakde Adit Bude Devi juga...Kakak Tisha juga nanyain kamu terus, katanya sedih waktu anter kamu ke makam, jadi ga ada temennya nonton Barney sama Princess... Om Yudha, Tante Ike sama Auntie Cynthia juga cintaaaaa banget sama kamu......

Sampe ketemu di Surga ya sayaangg..... Dadaaa Minkaaaa............

We love u more and more and more.............


-----Ayah & Bunda-----

Monday, March 24, 2008

trams laer

Beberapa menit lalu saya mencoba mendaftarkan diri di sebuah mailing list alias milis, yang namanya Perspektif. Seperti biasalah, calon anggota diharuskan registrasi nama, alamat, tanggal lahir, dan lain-lain. Tapi ada satu yang kurang biasa, karena untuk menjadi anggota diwajibkan untuk membuat komentar. Ahh...pasti temen-temen tahu lah, Wimar Witoelar dengan Perspektifnya yang terkenal itu.

Ada beberapa pilihan. Mau mengomentari acara-acara perspektif, atau yang lainnya, sampai mengomentari Wimar. Tentu saya pilih yang paling menarik buat saya, mengomentari sosok seorang kolumnis terkemuka di Indonesia yang punya ciri khas rambut kribonya itu.

Salah satu komentar yang saya lontarkan adalah soal Wimar yang menurut saya adalah orang yang real smart, bukan smart. Karena menurut saya orang yang masuk kategori smart itu, memerlukan waktu 5-6 detik untuk menjawab atau membuat satu pertanyaan, termasuk komentar. Tapi kalau orang real smart paling-paling hanya membutuhkan waktu 1 detik. Persis seperti apa yang dilakukan Wimar jika tampil di layar kaca. Apa adanya, ngasal, tapi menurut saya ya itu tadi, real smart. Persis juga seperti pelawak-pelawak macam Komeng, Tukul, Narji, dan lain-lainnya yang kadang sembarangan aja kalau ngomong, atau ngatain orang. Walaupun kadang terkesan asal, dan ga ada esensinya, tetep aja menurut saya itu real smart.

Udah ahh, ga penting tulisannya. Ntar saya dikira naksir Wimar.....




Wednesday, February 13, 2008

Bendera Kuning yang Kelabu

Sebelumnya ijinkan saya menyebut nama Almarhum Mantan Presiden Soeharto dengan sebutan Pak Harto. Bukan karena saya setuju dengan kemajuan ekonomi Indonesia yang “katanya” berkat Kapitalisasi dan Soehartonomic-nya, karena saya juga setuju dengan segala kesalahan yang selama ini ditujukan kepadanya. Tapi ijinkan saya memakai sebutan itu, karena saya terlahir dan dibesarkan oleh orangtua dan guru yang memperkenalkan sosok Soeharto, dengan panggilan, Pak Harto.

Jenderal Besar Haji Muhammad Soeharto telah berpulang. Orang yang pernah memimpin bangsa Indonesia selama 32 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Minggu, 27 Januari 2008, pukul 13.10 WIB. Sebelumnya Pak Harto dirawat selama 24 hari, karena mengalami kegagalan fungsi organ - organ penting di tubuhnya.

Kondisi kesehatan Pak Harto yang terus menurun, menyedot perhatian bukan hanya dari penjuru nusantara, tapi juga dunia. Lamanya duduk di tampuk kekuasaan tertinggi Indonesia membuat dirinya dikenal hingga ke seluruh benua. Lamanya menjadi pengambil kebijakan tertinggi pula, akhirnya membuat dirinya jatuh di tangan rakyatnya sendiri.

Dari sisi ekonomi, Pak Harto dikenal sebagai Bapak Pembangunan karena memang berhasil mendongkrak pendapatan per kapita Indonesia yang hanya US$ 70 di tahun pertamanya menjadi Presiden pada tahun 1967, menjadi US$ 200 dalam tempo 12 tahun saja. Kemudian meningkat lagi menjadi US$ 600, atau meningkat 300 % di tahun 1990, dan selanjutnya menjadi US$ 1100 di akhir - akhir masa jabatannya, pada tahun 1997. Dan juga angka kemiskinan yang sangat mengesankan yang terjadi antara tahun 1987 – 1996, dengan rata – rata 11,3 % dari sekitar 200 juta jiwa.

Atas kemajuan ekonomi Indonesia yang pesat itulah Indonesia juga dikenal sebagai Macan Asia. Dan berbagai program pemberdayaan di segala sektor, seperti Keluarga Berencana (KB), Swasembada Pangan, Wajib Belajar (Wajar) 6 tahun yang selanjutnya menjadi 9 tahun, dan lainnya lah yang dipercaya menjadi landasan dasarnya.

Namun sayang, praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang sudah terlanjur membudaya di era-nya, akhirnya membuat Pak Harto dan juga bangsa Indonesia jatuh. Banyaknya dugaan pelanggaran HAM selama dirinya memerintah juga menjadi alasan rakyat untuk menggulingkannya.

Bagi saya tak peduli orang berkata apa. Memuja Pak Harto silahkan saja, dan mengutuk Pak Harto juga silahkan saja. Saya juga tidak memasang diri saya sebagai pengagum atau pembenci Pak Harto. Hanya saja saya dibesarkan oleh orangtua yang mengajarkan untuk mengambil kebaikan dari seseorang, dan membuang keburukannya. Untuk itulah saya belajar dari orang pintar hingga orang bodoh, dari orang baik hingga orang jahat.

Sejak lahir hingga akhir hayatnya, Pak Harto dikenal sebagai pribadi yang enggan mempercayakan kesehatannya kepada dokter negara lain. Sangat berbeda dengan mantan presiden Indonesia lainnya, yang lebih percaya tenaga kerja asing untuk mengutak – atik onderdil tubuhnya. Sehingga beberapa pekan sebelum meninggal, salah seorang anggota tim dokter Kepresiden mengucapkan terima kasihnya kepada Pak Harto, karena telah menghargai dan mengangkat moral dokter Indonesia.

Jujur saya bangga terhadap Pak Harto. Bagi saya sikap seperti itulah sejatinya yang harus dilakukan negarawan dan juga orang – orang yang mengaku nasionalis. Jadi berkacalah juga bagi para politisi, aktivis, dan warga negara Indonesia yang menuntut kasus hukum Pak Harto beserta keluarga dan kroni – kroninya untuk diselesaikan.

Jangan mengaku nasionalis kalau masih berobat ke luar negeri. Jangan mengaku nasionalis kalau lebih suka berlibur ke luar negeri daripada ke pelosok negeri.

Tapi ya bagaimana lagi. Hukum manusia memang masih tersendat, tapi hukum alam tetap terus berjalan. Tak peduli rasa berduka belum berlalu, rasa benci terus melaju. Bendera kuning Pak Harto pun menjadi kelabu.

Tuesday, January 1, 2008

Bhutto, Global Warming dan Pesawat Jatuh

Tewasnya mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto, akhirnya menutup tragedi politik dunia yang terjadi selama tahun 2007. Bhutto yang seharusnya tampil dalam pemilu 8 Januari mendatang terpaksa harus melanjutkan “warisan” tragis keluarganya. Ayahnya Zulfiqar Ali Bhutto, pendiri Pakistan People Party (PPP), tewas di tiang gantungan setelah digulingkan lawan politiknya, Zia Ul-Haq tahun 1979. Sedangkan kedua kakaknya juga tewas di-“dor” saat meneruskan perjuangan ayahnya. Dan yang terakhir, seorang fanatik menembak dada dan kepala Benazir hingga tewas, yang dilanjutkan dengan aksi bom bunuh diri.

Kematian Bhutto hanyalah satu dari sekian banyak tragedi dunia yang terjadi sepanjang tahun 2007. Selain politik, sosial dan lain – lain, transportasi juga mengisi lembaran hitam tahun Babi.

Tragedi pertama dibuka dari dalam negeri dengan hilangnya pesawat Adam Air di perairan Sulawesi Selatan, tepat di hari pertama 2007. Bangkai pesawat yang mengangkut 102 penumpang termasuk pilot dan kru itu terdeteksi di kedalaman 2.000 meter di bawah permukaan laut. Sementara kotak hitam baru berhasil diangkat pada 27 Agustus, yang selanjutnya dikirim untuk dibaca oleh National Trasnportation Savety Board (NTSB) di Amerika Serikat. Peristiwa ini termasuk salah satu kecelakaan transportasi yang menyita banyak perhatian dunia.

Berlanjutnya kekerasan di Irak pasca invasi Amerika tahun 2003 juga masih menghiasi langit kelam 2007. Menurut berbagai sumber tercatat 2.000 orang tewas pada bulan Januari saja. Dan total sudah mencapai lebih dari 1 juta orang tewas hingga akhir tahun ini, terhitung sejak invasi. Tapi bukan hanya Irak saja yang menyusut jumlah warga negaranya. Amerika pun sudah menyumbang tak kurang dari 3.000 nyawa tentaranya.

Entah kapan Amerika akan mengangkatkan kakinya dari negeri 1001 malam itu. Jangan – jangan Tuhan pun belum tahu kapan waktu yang tepat untuk menendang pantat Paman Sam.

Amerika tidak hanya mengirim teror ke negara jajahannya. Pada 16 April, 33 orang tewas dan banyak lagi lainnya yang mengalami luka – luka, setelah seorang pria bersenjata melakukan penembakan membabi – buta di Universitas Viriginia Tech. Indonesia turut berduka dalam peristiwa ini, karena satu orang WNI yang sedang menyelesaikan program S2 bernama Partahi Mamora Halomoan Lumbantoruan, ikut tewas. Penembakan di Virginia ini menyumbang jumlah korban tewas terbanyak dalam peristiwa serupa yang pernah terjadi di Amerika Serikat.

Mei, Juni tidak ada peristiwa yang terlalu menggemparkan. Tapi pada bulan Juli aksi kekerasan di Pakistan mulai memanas, setelah tentara Pakistan pimpinan Jenderal Pervez Musharraf melakukan penyerangan bersenjata terhadap Masjid Merah di Islamabad, yang menyebabkan berakhirnya pendudukan militan atas masjid tersebut. Setidaknya 8 prajurit dan 60 militan termasuk ulama masjid tewas dalam pertempuran. Beberapa sumber juga menyebutkan korban tewas mencapai 200 orang, termasuk wanita dan anak – anak. Aksi kekerasan menentang pemerintah pimpinan Musharraf terus berlanjut hingga sekarang.

Musibah transportasi udara kembali terjadi pada bulan ini. Pesawat milik maskapai penerbangan Brazil TAM Airlines jatuh dan menabrak sebuah pompa bensin, serta sebuah gedung milik TAM sendiri, tak jauh sesaat setelah mendarat di landasan pacu Bandara Internasional Congonhas, Sao Paulo, Brazil. 176 penumpangnya tewas, dan sedikitnya 40 orang yang berada di darat ikut menjadi korban jiwa.

2007 memang tahunnya transportasi udara untuk berinterospeksi. Pada bulan September tragedi kembali terjadi setelah sebuah jet penumpang Thailand One-Two-Go milik yang mengangkut 130 orang terjatuh saat mencoba mendarat di tengah guyuran hujan deras, di bandara Phuket, Thailand, yang menyebabkan 88 penumpangnya tewas dan 42 lainnya terluka, termasuk 5 kritis. Pesawat ini dipiloti oleh seorang pilot berkebangsaan Indonesia, bernama Arief Mulyadi yang juga meninggal.

Tragedi dari sektor transportasi belum berakhir. Kali ini giliran situasi politik yang datang dari negara tetangga, Myanmar. Perjuangan demokrasi masyarakat Myanmar menentang junta militer menyita perhatian dunia karena mendapat perlawanan keras tentara dengan persenjataan lengkap. Ribuan bhiksu dan warga turun ke jalan menuntut penguasa junta Jenderal Senior Than Shwe untuk turun, dan membebaskan tokoh demokrasi Aung San Su Kyi. Junta militer merilis sebanyak delapan orang tewas dalam insiden berdarah ini, termasuk lima bhiksu dan seorang wartawan WN Jepang. Namun versi lainnya menyebutkan lebih dari 1.000 orang yang diduga sengaja dihilangkan atau dibunuh.

Di tahun 2007 climate change dan global warming menjadi salah satu isu yang sangat populer. Begitu juga dengan bencana yang disebabkan. Salah satu yang paling banyak menelan korban jiwa terjadi di Bangladesh. Badai Siklon Tropis Sidr yang berlangsung beberapa hari di pertengahan November menyebabkan setidaknya 3.300 orang tewas, dan 5.000 lainnya terluka.

Perubahan iklim meningkatkan jumlah dan intensitas kejadian ekstrem, seperti banjir dan kekeringan. Dan siklon tropis Sidr adalah salah satu yang sangat berbahaya, karena energi yang merusaknya berupa angin berkecepatan tinggi, hujan deras, badai petir yang seringkali disertai banjir, tornado, dan tanah longsor. Dari data yang dicatat Munich Re (sebuah perusahaan re-asuransi terbesar kedua di dunia - red) sebanyak 950 bencana alam terjadi di dunia yang disebabkan perubahan iklim selam 2007, dengan kerugian mencapai 75 milyar dollar AS, dan 20.000 korban jiwa.

So, what we facing in 2008 ?? Jelas, tanpa ada konsultasi dengan cenayang atau peramal, tragedi politik seperti Bhutto, perubahan iklim yang terus mengancam, dan kecanggihan teknologi pesawat terbang yang masih banyak gagalnya pasti masih akan terus menghantui 2008.

And, what we have to do ?? Interospeksi bagi yang merasa bertanggung jawab, dan berdoa bagi yang masih merasa berada di tengah – tengah semua tragedi itu.

Good bye 2007, good bye tragedies !! Hope it wouldn’t happen in 2008 !!